Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi mengaku tak ingin kalah dan malu hati dengan Toni Blair, Mantan Perdana Menteri Inggris yang kini menjabat Duta Besar Timur Tengah untuk PBB, AS, Uni Eropa dan Rusia. Hal tersebut disampaikannya dihadapan ratusan masyarakat Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak, saat membuka secara resmi Kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Kecamatan Lubuk Dalam di Desa Sialang Palas (14 Mei 2014).
Dikatakan Syamsuar, dirinya beberapa waktu yang lalu diberi tahu oleh salah satu ulama sekaligus koleganya di Jakarta bahwa Toni Blair memiliki kebiasaan unik, yaitu kecanduan membaca Al-Quran setiap hari. Hal itulah menurut orang nomor satu di Kabupaten Siak ini, menjadi alasan tak ingin kalah dengan mantan orang nomor satu di salah satu Negara maju dieropa tersebut. “Toni Blair Mantan Perdana Inggris punya hobi yang unik, disela kesibukannya yang luar biasa ia masih sempat membaca Al-Quran sekaligus memahami makna yang terkandung didalamnya. Dalam sebuah buku ia mengaku hobinya itu semakin membuat ia kecanduan dengan Al-Quran padahal ia bukan seorang muslim” kata Syamsuar.
Hal tersebut diakui Syamsuar memberikan motivasi bagi dirinya untuk semakin dekat dengan Al-Quran dengan menyempatkan diri membacanya setiap hari. “Seorang Perdana Menteri non muslim yang luar biasa sibuk saja masih menyempatkan diri membaca Quran. Karena itu betapa malu dan terpukulnya kalaulah saya yang hanya menjabat Bupati ini saja tak sempat membaca Al-Quran” jelasnya. Syamsuar juga mengajak masyarakat untuk memuhasabah diri, sudah sejauh mana penghayatan dan kecintaan sebagai muslim terhadap Alquran sebagai sumber segala ilmu dan kebenaran. “mudah-mudahan dengan adanya program maghrib mengaji yang telah kita galakkan mendapat dukungan masyarakat khususnya orang tua, sebagai bagian dari tanggungjawab kita mendidik anak-” harapnya.
Karena itu disampaikannya, program Pemerintah Kabupaten Siak yang bersentuhan langsung dengan pembangunan keagamaan khususnya bagi generasi muda di Kabupaten Siak sudah sangat tepat. Selain menggalakkan budaya Maghrib Mengaji, Pemkab juga mengirim putera-puteri terbaik para calon imam-imam mesjid ke beberapa pesantren tahfidz di Indonesia, menghidupkan Pendidikan Diniyah Takmiliah Awaliyah (PDTA) disetiap desa sebagai syarat wajib melanjutkan pendidikan ke SMP dan SMA melalui Perda, bekerjasama dengan pemerintah pusat mendirikan MAN Internasional Insan Cendekia di Tualang, hingga memberikan perhatian khusus kepada perkembangan kaderisasi Qori dan Qoriah di Kabupaten Siak yang sudah diakui kiprahnya baik ditingkat Provinsi hingga Nasional.
Mengikuti perkembangan pembelajaran Al-Quran di beberapa sekolah-sekolah umum yang biasanya pelajaran agama tidak selengkap Madrasah dan Pesantren, Syamsuar mengaku amat senang dan berbangga hati. “Saya sangat apresiasi pada inisiatif beberapa sekolah untuk membudayakan membaca Quran sebelum mulai belajar. Kalau bisa dihafal lebih bagus, kemarin anak-anak kita semangati untuk menghafal Surah Yasin, nanti kita tingkatkan lagi pada Surah Al Mulk dan Al Kahfi, dan begitu seterusnya. Untuk itu para orang tua harus dapat memberikan dukungan, baik melalui pendampingan maupun memberikan motivasi pada anak misalnya berupa hadiah atau kado sederhana” tutup Syamsuar.