Selasa, 16 Desember 2014

Potensi Wisata Religi Siak Perlu Dikembangkan

Pelaksanaan tradisi Ghatib Beghanyut di Siak Sri Indrapura selain bertujuan menghindarkan negeri istana dari musibah dan bala bencana, juga diharapkan dapat menunjang upaya untuk menjadikan Kabupaten Siak sebagai destinasi wisata religius di Provinsi Riau. “Ghatib Beghanyut lebih tepat kita kembangkan sebagai event wisata religi yang bernuansa islami” kata Wakil Bupati Siak Drs.H.Alfedri,MSi dihadapan ratusan alim ulama dan tokoh adat dan masyarakat saat melepas rombongan peserta Ghatib Beghanyut di Pelabuhan Internasional LLASDP Siak Sri Indrapura senin malam,(15/12/14).

Dikatakan Alfedri, Pemkab Siak melalui Siak Tourism Board berupaya untuk mempromosikan potensi wisata religi di Kabupaten Siak hingga ke jazirah arab. “Wisatawan dari timur tengah itu biasanya tidak ke Bali, tapi mencari objek wisata lain yang bernuansa religius seperti Malaysia atau ke Lombok-NTB”katanya. Karenanya Ia berharap kedepan segmen wisata religi ini patut dikembangkan sebagai sektor unggulan dunia pariwisata di negeri istana. “perlu kita upayakan bagaimana mengundang wisatawan datang dari arab kesini. Sehingga pariwisata dan ekonomi kerakyatan di Siak terus berputar” jelas ketua BAZ Kabupaten Siak ini. Potensi Wisata religi yang berkembang di Kabupaten Siak menurut Alfedri, beberapa waktu terakhir setidaknya telah menarik minat 1000 orang jamaah dari ulama asal Sumatera Barat untuk berkunjung ke Siak.

Untuk menyemarakkan pelaksanaan kegiatan Gatib Beghanyut tahun depan, Pemkab berencana akan melaksanakan Kegiatan Festival Sungai Siak yang diisi dengan atraksi dan lomba sampan hias. Sementara untuk tahun ini, tradisi melaksanakan zikir dan tahlil berjamaah diatas sampan dengan berhanyut di Sungai Siak ini dirangkai dengan kegiatan ziarah kemakam sultan-sultan Siak.

Sejumlah tokoh adat dan ulama turut serta dalam tradisi yang mulai dihidupkan kembali tiga tahun lalu ini. Selain itu, delegasi Lembaga Adat dan Pemda Kabupaten Batu Bara dan Aceh Tamiang, juga ikut serta dalam kegiatan dirangkai dengan acara dialog kebudayaan itu. “Kabupaten Batu Bara dan Aceh Tamiang dimasa lampau pernah memiliki kekerabatan erat dengan Kesultanan Siak” kata Alfedri.
Baca selengkapnya

Minggu, 07 Desember 2014

Sinergi Pemkab Siak dan PWI diharapkan dapat terus berlanjut.


Pemerintah daerah Kabupaten Siak berkomitmen penuh memajukan sejarah dan budaya lokal yang ada di Kabupaten Siak melalui penerapan berbagai bentuk strategi dan kebijakan yang ada. Demikian disampaikan Bupati Siak Drs. H.Syamsuar M.Si pada acara Dialog Kebudayaan Kabupaten Siak 2014 di Century Hotel Jakarta (7/12/14) yang dirangkai dengan penyerahan hadiah lomba karya tulis wartawan bertema “Siak”, sempena Kegiatan Temu Redaktur Budaya 2014 yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Dihadapan Sekjen PWI Pusat Henry CH.Bangun bersama sejumlah pengurus dan wartawan budaya nasional yang hadir, Syamsuar mengatakan Pemkab Siak akan terus berupaya menanamkan nilai-nilai sejarah dan  budaya khususnya dikalangan pelajar melalui pelaksanaan berbagai kegiatan atraktif. Untuk itu pihaknya berkeinginan untuk memperbanyak buku yang memuat hasil tulisan para pemenang lomba karya tulis tentang Siak yang digagas PWI pusat tersebut. “sumbangsih tulisan ini tentu menjadi bahan pembelajaran bagi para pelajar di sekolah yang sudah mulai diperkenalkan dengan sejarah budaya daerah, karena banyak tulisan tersebut yang mengungkap hal-hal yang banyak tidak diketahui orang banyak”ujar Syamsuar.

Karenanya menurut Bupati, kegiatan perlombaan penulisan ini tentu akan sangat bermanfaat bagi Kabupaten Siak khususnya dibidang sejarah dan kebudayaan karena turut memperkenalkan Siak sebagai bagian dari khasanah kekayaan budaya nasional yang tidak hilang. “Semoga kedepan kita masih bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan baik kebudayaan maupun berkenaan sejarah daerah yang dapat mengangkat nama Siak baik ditingkat nasional maupun internasional “katanya.

Setelah melakukan penilaian terhadap berbagai tulisan para peserta Temu Redaktur Kebudayaan 2014, khususnya yang masuk dalam babak final sebanyak 37 feature, esai, dan berita mendalam yang terbit sepanjang Juli-September 2014 , Dewan Juri perlombaan yang terdiri dari Hendry Ch.Bangun, Priyambodo RH, dan Yusuf Sulsilo Hartono memutuskan 6 tulisan berseri yang terbit di harian Palangka Post oleh Saripudin keluar sebagai Juara I, disusul 2 tulisan berseri dan 4 berita di media Lombok Post yang ditulis Nurul Hayati mendapat posisi juara II, serta sebuah tulisan tiga perempat halaman yang terbit di Harian Kompas yang ditulis oleh Putu Fajar Arcana meraih juara ke III. “tulisan pemenang akan dijadikan buku, yang akan dilaunching bertepatan Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2015 mendatang” kata Hendry Ch.Bangun, selaku Ketua Dewan Juri perlombaan yang juga menjabat sebagai Sekjend PWI Pusat ini.
Baca selengkapnya

Siak Bersaing Rebut Predikat Masyarakat Sobat Bumi.


Berbekal strategi integrasi kurikulum PLH kedalam mata pelajaran disekolah-sekolah, Kabupaten Siak turut serta dalam penilaian gerakan Membangun Masyarakat Sobat Bumi Tahun 2015-2017 melalui sekolah didaerah. Kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Green Education Pertamina Foundation ini bertujuan menciptakan “Green Feature Leader”atau pemimpin masa depan yang berwawasan lingkungan di Indonesia. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Kabupaten Siak lolos seleksi dan bersaing dengan 24 Kabupaten dan Kota dari total 100 calon peserta pada tahap awal dari seluruh Indonesia.

Sempena kegiatan tersebut kemarin (7/12/14) bertempat di Century Hotel Jakarta, Bupati Siak Drs.H.Syamsuar.MSi diundang untuk melakukan ekspos seputar komitmen kebijakan daerah dalam hal memajukan dunia pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup. “Keikutsertaan Kabupaten Siak dalam kegiatan ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah untuk membangun sector pendidikan yang merupakan poin pertama dari Misi Pembangunan Kabupaten Siak 2011-2016” kata Syamsuar saat mengawali presentasi. Demikian pula pengelolaan lingkungan, menurut orang nomor satu di Kabupaten Siak ini merupakan poin penting ke empat yang tertuang dalam Misi  Pembangunan Daerah.

Dihadapan sejumlah tokoh pendidikan lingkungan nasional yang menjadi dewan juri kegiatan, Syamsuar juga menjelaskan saat ini Prioritas Pembangunan daerah Kabupaten Siak kedua setelah penyediaan layanan kesehatan gratis adalah penuntasan pendidikan wajar 12 tahun. “Alhamdulillah saat ini kita sudah punya Perda Nomor 7 Tahun 2014 tentang Wajib Belajar 12 Tahun, sehingga seluruh anak di Kabupaten Siak kita wajibkan untuk bersekolah gratis mulai dari tingkat SD hingga SMP”jelasnya. Selain itu, Pemkab tahun ini juga telah menyalurkan 11,6 Miliar Beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Siak yang berada di dalam dan luar Kabupaten Siak.

Terkait pendidikan lingkungan, Kabupaten Siak telah membentuk Tim Pembina Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup yang dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Siak. Selanjutnya tim yang dibentuk akan melaksanakan sosialisasi dan pembinaan melalui upaya integrasi kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup kedalam Mata Pelajaran disekolah-sekolah, serta mengusulkan status sekolah berwawasan lingkungan kepada sekolah-sekolah yang telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional. “diantara Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2013 adalah SLTPN 6 Kandis, tercatat hingga saat ini sebanyak 3 Sekolah Dasar menuju Adiwiyata Nasional, 1 SLTP menuju Adiwiyata Mandiri, dan 2 Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan saat ini tengah menuju Adiwiyata Nasional”papar pria yang menjabat Bupati Siak semenjak tahun 2011 ini.

Baca selengkapnya

Siak Siap Wujudkan Birokrasi Yang Efektif dan Efesien.



Pemerintah Kabupaten Siak siap melaksanakan arahan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, tentang kebijakan efisiensi oleh pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan efektifitas birokrasi di Indonesia, khususnya dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Siak Drs.H.Alfedri,M.Si usai mengikuti kegiatan Penyerahan Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2014 oleh Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi kemarin (8/12/14).

              “Sejak awal periode jabatan tahun 2011 lalu, kita memang sudah mempersiapkan diri untuk itu. Sesuai dengan Visi-Misi di RPJMD, kita ingin Siak menjadi menjadi Kabupaten dengan pelayanan publik terbaik di Provinsi Riau” kata Alfedri.  Menurutnya untuk mencapai skala pelayanan terbaik, efesiensi diberbagai bidang memang harus dilakukan termasuk dalam hal efisiensi waktu. “Artinya kita harus punya target, yaitu mencapai outcame yang diharapkan dengan waktu seminimal mungkin. Pelayanan cepat dan tepat akan memberikan kepuasan pada masyarakat”jelasnya.

Namun tuntutan reformasi birokrasi yang dihadapi saat ini bukan berarti tanpa kendala. Dijelaskan pria yang juga menjabat sebagai Ketua BNK Kabupaten Siak ini, rentang jarak yang jauh antar kecamatan dengan ibukota Kabupaten Siak Sri Indrapura dirasakan menjadi tantangan tersendiri dalam efisiensi birokrasi. “Rentang jarak beberapa kecamatan yang cukup jauh ini mobilisasi dan transportasi yang cukup memakan waktu, namun kedepan kita sedang memikirkan untuk mengatasi jarak dengan sistem online. Jadi prinsip e-Government mau tidak mau memang harus kita lakukan”ungkapnya. Bahkan menurutnya saat ini Kabupaten Siak telah memulai pelaksanaan pelayanan online di BPM2T Kabupaten Siak, dan telah mendapatkan pengakuan terbaik di Provinsi Riau dan terbaik peringkat III Nasional pada Investment Award 2014 lalu. “barangkali kedepan bisa kita terapkan bentuk e-Government yang lain, misalnya teleconference dengan para camat yang bertugas dikecamatan yang cukup jauh, atau bisa dalam bentuk lain” tutupnya.

Sebelumnya dalam kegiatan yang dilaksanakan di Balai Kartini Jakarta tersebut, Menteri PAN dan RB penyerahan Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kota Tahun 2014. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai implementasi dan pengembangan akuntabilitas kinerja dilingkungan instansi pemerintah dalam rangka mendorong terwujudnya pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented government) sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah.
Baca selengkapnya

Most Recent

Blue Fire Pointer

Facebook

Advertising

Disqus Shortname

Comments system