Kamis, 31 Maret 2016

Inovasi Siak Menuju Peringkat 35 Besar Nasional



Sempena kegiatan Simposium dan Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016 di Surabaya, Bupati Siak Syamsuar Terima Anugerah TOP 99 Inovasi Publik Nasional Tahun 2016 dari Menteri PAN RB Yudhi Chrisnandi.

SURABAYA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), resmi menerbitkan Surat Keputusan No. 51/2016, tentang penetapan 99 inovasi pelayanan publik terbaik, hasil penilaian dari 2.476 inovasi usulan peserta kompetisi inovasi pelayanan publik 2016.

Dari kumpulan 99 inovasi itu, terpilih 11 inovasi milik lembaga kementerian, 5 lembaga negara, 5 BUMN, 25 Provinsi, 13 Pemerintah Kota, dan 40 Kabupaten yang memiliki bobot penilaian terbaik. Termasuk diantaranya inovasi ‘Reaksi Cepat Perbaiki Jalan Rusak’ yang digagas Dinas Bina Marga (BMP) Kabupaten Siak, setelah melalui tahapan Pekan Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

“Ini kali kedua Kabupaten Siak jadi wakil Riau mengikuti penilaian ini. Tahun lalu, Sistem Perizinan Online dan Tracking System (SPOTS) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Siak juga masuk 40 besar”, kata Bupati Siak Syamsuar, saat menghadiri Anugerah TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik di gedung Jatim Expo Kamis pagi (31/03).

Atas prestasi itu, orang nomor satu Kabupaten Siak ini juga berharap inovasi ini dapat terus memberikan manfaat luas bagi masyarakat. “Dari 1077 inovasi yang diusulkan kabupaten se-Indonesia, Alhamdulillah kita sudah tembus 40 besar untuk kategori Kabupaten, secara keseluruhan kita sudah masuk TOP 99 yang dapat penghargaan. Tapi yang jelas Inovasi ini outputnya kemudahan dan kenyamanan kepada masyarakat, tahun lalu juga begitu, tapi dalam hal kemudahan perizinan” jelas Syamsuar.

Nantinya, 99 inovasi terbaik ini, akan diseleksi kembali untuk menjadi 35 besar. "kalau sudah masuk 35 besar, nanti akan diumumkan sewaktu pelaksanaan Musrenbangnas mendatang, dan penghargaannya diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi " sebut Syamsuar. 



Kedepan, Syamsuar juga menghimbau masyarakat luas agar dapat berpartisipasi aktif dengan melaporkan kerusakan jalan kabupaten yang ditemui untuk meminimalisir resiko kecelakaan maupun tingkat kerusakan kendaraan. “Ini berkaitan kenyamanan dijalan raya, apabila ada kerusakan jalan-jalan kabupaten, masyarakat bisa SMS melalui call center atau website, bisa langsung ditangani dinas BMP, biar jalannya jadi bagus” harapnya.

Syamsuar juga bercerita kalau inovasi ini sebenarnya sudah lama diterapkan di Kabupaten Siak. Namun berdasarkan arahan KemenPANRB yang mengharuskan tiap-tiap daerah mengajukan usulan program terobosan baru yang bermanfaat luas bagi masyarakat, tahun ini inovasi ‘Reaksi Cepat Perbaiki Jalan Rusak’ baru diusulkan untuk dinilai. “Tahun depan, bakal adalagi inovasi yang akan digagas, tapi karena ada aturan-aturan yang mengikat, terkait persyaratan dan penilaian, nanti akan kita usulkan secara bertahap“ ungkap mantan Kepala Inspektorat Provinsi Riau ini.

Sementara itu Irving Kahar, Kepala Dinas BMP Kabupaten Siak, menceritakan dari mana ia dan tim mendapatkan ide untuk membuat inovasi ini. Kata dia, kondisi struktur tanah di Kabupaten Siak yang sebagian besarnya gambut, membuat Dinas BMP harus putar otak mengatasi kerusakan jalan yang seringkali muncul karena kendaraan angkutan industri dan perkebunan bertonase berat melintas setiap hari.

“Banyak yang menyumpah saya karena jalan berlubang, daripada merasa bersalah terus, akhirnya saya berfikir mencari jalan keluar bagaimana agar jalan berlubang bisa ditutup secepatnya’ kata dia.

Prosesnya kata Irving, pekerjaan dilaksanakan secara swakelola. Sebab dengan sistem kontrak, pengerjaan tidak akan bisa dilakukan dengan cepat. “Lelang itu saja prosesnya sudah makan waktu hingga 45 hari, sementara masyarakat ndak mau tau, yang penting jalan harus selalu bagus” ungkapnya.

Alhasil lanjut Irving, ‘Reaksi Perbaikan Jalan Rusak’ ini sudah berjalan sejak 2012 lalu. Ini pulalah yang disebut Ketua Harian Pengkab ISSI Siak ini menjadi salah satu faktor kunci perhelatan Tour de Siak tiga kali sukses digelar.

“Sejak pelaksanaan PON cabang Olahraga Balap Sepeda yang lalu, jalan di Siak sudah bagus, sayang kalau tak dirawat. Iven tahunan Tour de Siak yang selalu terlaksana tepat waktu jadi salah satu indikator, bahwa perawatan jalan harus kita laksanakan terus-menerus” sebutnya.

Senada dengan Bupati Syamsuar, sebenarnya Irving mengaku tak begitu ngotot inovasi ini harus sampai pada target berapa besar, namun ia melihat, visi dan misi pembangunan Kabupaten Siak untuk memberikan pelayanan publik terbaik di Riau tahun 2016, jauh lebih penting untuk terus dikembangkan. “Ini hanya salah satu upaya untuk mengukur, sejauh mana capaian kinerja kita mendukung mutu pelayanan publik” sebutnya.

Ia juga mengaku sebagaimana juga satuan-satuan kerja lain di Pemkab Siak, tim Dinas BMP tidak akan berhenti berinovasi. Sebut Irving, tahun depan ide yang digagas sudah beda lagi, ‘Merangkai Kampung Dengan Satu Jari’ namanya. “Dengan menggunakan teknologi informasi, kita akan bikin database jalan yang rusak di kampung-kampung. Saya dan tim sudah diskusi, bagaimana nanti kita ajukan lagi untuk diukur sebagai salah satu inovasi” tutupnya.

Kamis pagi (31/03), sejumlah pejabat dari kementerian dan lembaga negara, provinsi, serta kabupaten dan kota berbaur bersama 1600 orang undangan yang hadir, pada acara Simposium dan Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016 di Jatim Expo (JX) Internasional Surabaya. Selain itu dilokasi yang sama, juga diadakan pameran gelar inovasi TOP 99 terbaik oleh lembaga dan daerah inovator.


Baca selengkapnya

Rabu, 30 Maret 2016

Kali Kedua Wakili Riau, Inovasi Siak Tembus 99 Besar Nasional


Sempena kegiatan Simposium dan Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016 di Surabaya, Bupati Siak Syamsuar dijadwalkan terima Anugerah TOP 99 Inovasi Publik Nasional Tahun 2016.

SURABAYA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), resmi menerbitkan Surat Keputusan No. 51/2016, tentang penetapan 99 inovasi pelayanan publik terbaik, hasil penilaian dari 2.476 inovasi usulan peserta kompetisi inovasi pelayanan publik 2016.

Dari 99 kumpulan inovasi terbaik itu, 11 inovasi terpilih milik lembaga kementerian, 5 lembaga negara, 5 BUMN, 25 Provinsi, 13 Pemerintah Kota, dan 40 Kabupaten. Inovasi ‘Reaksi Cepat Perbaiki Jalan Rusak’ yang digagas Dinas Bina Marga (BMP) Kabupaten Siak, terpilih setelah melalui tahapan Pekan Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

“Ini kali kedua Kabupaten Siak jadi wakil Riau mengikuti penilaian ini. Tahun lalu, Sistem Perizinan Online dan Tracking System (SPOTS) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Siak juga masuk 40 besar”, kata Bupati Siak Syamsuar, saat meninjau persiapan pameran TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik di gedung Jatim Expo Rabu malam (30/03).

Orang nomor satu Kabupaten Siak ini berharap, inovasi dari negeri istana itu mampu membawa pencapaian prestasi yang lebih baik bagi Kabupaten Siak tahun ini. “Dari 1077 inovasi yang diusulkan kabupaten se-Indonesia, alhamdulillah kita sudah tembus 40 besar untuk kategori Kabupaten, untuk keseluruhan kita sudah masuk TOP 99. InsyaAllah besok akan diumumkan kita urutan keberapa persisnya” jelas Syamsuar.

Kamis pagi, sejumlah pejabat dari kementerian dan lembaga negara, provinsi, serta kabupaten dan kota diundang untuk menerima penghargaan TOP 99 Inovasi pelayanan publik terbaik, pada acara Simposium dan Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016 di Jatim Expo (JX) Internasional Surabaya. Selain itu, juga diadakan pameran untuk mereplikasi inovasi yang telah dinilai Kementerian PANRB.    


Baca selengkapnya

Minggu, 27 Maret 2016

Doa Syamsuar untuk Suyatno


Doa Syamsuar Untuk Suyatno.








Suyatno dikukuhkan jadi Datuk Setia Amanah Rokan Hilir, Syamsuar doakan agar dimudahkan pikul amanah.

SIAK- Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Rokan Hilir (Rohil) resmi menabalkan gelar Datuk Setia Amanah kepada Bupati Rohil Suyatno, Kamis pagi (24/03/16).

Upacara adat Pengukuhan Gelar Kehormatan Melayu ini, berlangsung di gedung LAM Riau Rohil dengan disaksikan beberapa tamu penting dan undangan kehormatan.

Bupati Siak Syamsuar, tampak hadir berbaur dengan hadirin undangan sempena upacara penabalan gelar sahabatnya yang dilaksanakan di Batu Enam Bagan Siapi-api itu. Syamsuar dan Suyatno sebenarnya sudah kenal lama, keduanya sama-sama jebolan Akademi Pemerintahan Dalam Nageri (APDN) Pekanbaru.

Sebelum menjadi orang nomor satu di Siak dan Rohil, mereka juga pernah bertugas didaerah yang sama, tepatnya di Kabupaten Bengkalis sebelum dimekarkan menjadi beberapa Daerah Otonomi Baru (DOB) Siak dan Rokan Hilir.

Usai menyaksikan prosesi adat, Syamsuar secara khusus mendoakan Suyatno, setelah menjadi Datuk Setia Amanah, orang nomor satu Rohil itu dimudahkan dalam mengemban amanah, sesuai harapan masyarakat dan pengurus LAM Riau dan Rohil.

"Ini merupakan amanah dari lembaga adat Melayu yang harus kita jaga. Mudah-mudahan pak Suyatno bisa mengemban amanahnya dengan baik supaya bermanfaat bagi kepentingan masyarakat yang ada di Rohil" kata Syamsuar, Datuk Setia Amanah Negeri Istana.

Sementara itu, usai dikukuhkan menjadi Datuk Setia Amanah Rokan Hilir, Suyatno menyatakan komitmennya untuk mendorong agar peran dan kiprah LAM semakin dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

"Saya terharu dan bangga, ini pertama kali kepala daerah Rohil diberikan gelar itu," ungkapnya.
Kedepan, Suyatno juga bertekad mendukung cita-cita Provinsi Riau sebagai pusat kebudayaan melayu di Asia Tenggara 2020, sebagaimana halnya Kabupaten Siak dengan spirit "The Truly Malay" nya.
Baca selengkapnya

Kerjasama dengan BPN, Tiga Satker di ganjar Penghargaan



Hingga Mei 2016 nanti, Pemerintah Kabupaten Siak bekerjasama dengan Badan Pertananhan Nasional (BPN), akan membagikan 2500 sertifikat tanah Prona dan 350 persil tanah di Kabupaten Siak.

Dari 2500 sertifikat Program Nasional (Prona) itu, nantinya akan dibagikan pada masyarakat ekonomi menengah kebawah. Sementara dari jumlah total persil tanah yang turut dibagikan, 100 persil (bidang tanah) diantaranya telah diperuntukkan bagi nelayan, sedangkan 250 persil lagi telah diplot kepada usaha kecil menengah (UKM) yang ada.

Sekretaris Daerah Kabupaten Siak H.T.S Hamzah, bercerita bahwa Penyerahan sertifikat Prona ini terselenggara berkat bekerjasama Pemkab Siak dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten. Penerimanya tersebbar di 14 kecamatan se-Kabupaten Siak.

“Untuk prona, sudah terealisasi sekitar 800 sertifikat, sedangkan persil yang dimaksud bagi nelayan dan UKM sudah tuntas. Namun kita targetkan hingga bulan Mei ini, keseluruhan proses sertifikasi Prona sudah bisa kelar" kata Hamzah usai menghadiri kunjungan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan di Kantor Wilayah BPN Riau, Kamis (24/3/2016).

Kata dia, Pemkab amat mendukung keberlanjutan proses sertifikasi tanah masyarakat ini, karena sudah tentu masyarakat penerima akan langsung dapat merasakan kemudahan dan manfaatnya. “Dalam waktu dekat ini, juga akan dilaksanakn MoU sertifikat tanah desa dengan jumlah 643 persil" imbuhnya.

Kepala Badan Pertanahan Siak Martony juga membeberkan pola kerjasama yang telah terbentuk dengan Pemerintah Daerah di ‘Negeri Istana’. Kata dia, secara teknis data lahan yang disertifikasi sebelumnya telah diusulkan oleh masing-masing penghulu dan lurah di Kabupaten Siak.

"Kita hanya menerima usulan dari Penghulu Kampung dan Lurah saja, BPN kemudian akan menerbitkan sertifikat tanah dimaksud. Kecuali program nelayan dan UKM, teknisnya diserahkan kepada dinas terkait. Mudah-mudahan, bulan Mei atau paling lambat Juni, semuanya sudah kelar" jelas Martony.

Dalam kegiatan yang sama, tiga Satuan Serja (Satker, red) dilingkungan Pemkab Siak, diantaranya Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Peternakan dan Perikanan menerima penghargaan dari Kepala Kanwil BPN Provinsi Riau, H Armansyah Salam.

Penghargaan itu diraih atas dukungan dan partisipasi aktif satuan kerja tersebut dalam mensukseskan kegiatan program strategis pertanahan yang dicanangkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN tahun 2016 ini.

Terkait itu, Sekda H.T.S Hamzah mengaku senang, karena dalam satu acara, tiga satuan kerja sekaligus berhasil meraih penghargaan yang sama. "Tentu prestasi ini menjadi kebanggaan bagi kita, karena 3 satker meraih penghargaan dalam menjalankan program strategis pemerintah pusat," ungkap Hamzah.

Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Siak Susilawati menyebutkan, realisasi Program Nasional pada instansi yang dipimpinnya, ditujukan untuk memberikan bantuan sertifikat tanah pada nelayan di Kabupaten Siak.

"100 persil lahan ini sudah tuntas kita kerjakan semua, target yang diberikan sebenarnya hingga bulan Mei, tapi Alhamdulillah hingga pertengahan bulan Maret sudah kita tuntaskan semuanya," ujar Susi.

Hal yang sama kata dia, juga dilakukan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), yang turut menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya dalam mendukung program strategis besutan Kementerian Agraria itu.
Baca selengkapnya

Al-Quran Benteng dari Kenakalan Remaja.




Agar terhindar dari persoalan kenakalan remaja, Wabup Alfedri himbau generasi muda agar selalu menghayati kandungan isi Al-Qur’an.

SIAK-  Wakil Bupati Siak berkeinginan kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Kecamatan Minas ke XV Tahun 2016 yang dibuka di Kampung Minas Timur Jumat (25/2) malam, tidak hanya menjadi ajang seremonial dan syiar semata. Namun lebih jauh dari itu, dia ingin hajat ini jadi momentum untuk menggalang kesadaran ummat, agar senantiasa waspada terhadap berbagai fenomena penyakit masyarakat yang merusak generasi muda.

Dihadapan Camat dan Upika, serta ratusan tokoh masyarakat Minas, Alfedri bercerita bahwa saat ini Pemkab Siak bersama aparat terkait tengah waspada dengan berbagai kasus kenakalan remaja. Termasuk diantaranya kasus penyalahgunaan zat dengan efek mirip narkoba, semisal lem perekat yang beredar bebas dipasaran.

“Beberapa laporan bahkan sudah ditindaklanjuti baik oleh Satpol PP maupun kepolisian” ungkap Alfedri.

Ketua Badan Narkotika Kabupaten Siak ini juga minta perhatian semua pihak terkait penyimpangan sosial ini, karena dampak negatifnya yang memiliki kemiripan dengan narkotika, dimana si pengguna akan terganggu akal sehatnya. 

“Para pedagang juga diminta lebih teliti, kalau ada indikasi disalahgunakan saya harap jangan dijual kepada yang bersangkutan. Kalau sudah setiap hari beli lem, untuk apa? ini harus jadi perhatian kita bersama” tegasnya.

Dalam kegiatan yang berlangsung dua hari dengan memperlombakan 94 Qari dan Qari’ah dalam 6 perlombaan itu. Wabup juga menitipkan harapan kepada generasi muda, agar mampu melindungi diri agar tidak terjerumus pada persoalan kenakalan remaja, yang mulai marak akhir-akhir ini. Salah satu jalan keluar, kata Alfedri adalah kembali kepada Al-Quran.

“Kenakalan remaja saat ini sudah mengkhawatirkan, karena itu jadikan Al-Qur’an sebagai benteng diri dari pengaruh buruk dengan menghayati isi kandungannya” kata Alfedri.

Kegiatan MTQ, selain sejatinya menjadi salah satu metoda pembinaan generasi muda agar lekat dengan nilai-nilai Al-Quran, kata Camat Minas Afrizal juga bertujuan melahirkan qari dan qari’ah terbaik, untuk menghadapi pelaksanaan MTQ Tingkat Kabupaten Siak mendatang.

“Kita akui, Prestasi Minas naik turun, dan pernah berada di peringkat ke 12 MTQ tingkat Kabupaten Siak. Karena menjadi target kita untuk memperbaiki pencapaian sebelumnya dan meraih prestasi semaksimal mungkin” tutup Afrizal.
Baca selengkapnya

Rabu, 23 Maret 2016

Siak Gesa Persiapan Porseni Nasional



SIAK- Pasca ditetapkannya Kabupaten Siak sebagai tuan rumah pelaksana Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2016, berbagai persiapan terus digesa panitia lokal. Bertempat di Siak Sri Indrapura Meeting Room Selasa petang (22/03/16), Pengurus PGRI Kabupaten Siak melaporkan progress terkini persiapan iven nasional itu kepada Bupati Siak Syamsuar.

Bupati Syamsuar yang saat itu ditemani Asisten Administrasi Umum Fauzi Azni, tampak serius mendengarkan laporan Ketua PGRI Kabupaten Siak Lukman. Satu-persatu rincian kegiatan dicrosscheck detil. Karena Syamsuar jelas tak ingin hajat ini terkesan tak siap nantinya.

“Yang datang ini kan tamu-tamu dari berbagai daerah, ya jangan sampai kita malu nantinya. Akomodasi, transport, peralatan, keamanan, medis, dan lain-lain harus dipersiapkan betul-betul menghadapi iven selama lima hari ini” kata Syamsuar.

Dalam waktu dekat kata Syamsuar, harus sudah ada rapat lanjutan dengan melibatkan seluruh panitia lokal dengan agenda memantapkan rencana pelaksanaan kegiatan.

“Nanti kira rapat lagi untuk kelanjutan sebelum ekspos kesiapan ditingkat provinsi dan nasional, libatkan tim medis, keamanan, dan seluruh panitia kegiatan” kata dia.  

Menurut Ketua PGRI Siak Lukman, diperkirakan seribuan orang anggota PGRI dari berbagai provinsi dan kabupaten/ kota tetangga akan meramaikan kegiatan yang rencananya dilaksanakan  tanggal 21-25 Agustus mendatang itu.

“Jumlah utusan peserta dari masing-masing provinsi saja diperkirakan 750 orang, belum termasuk pendamping dan undangan dari kabupaten dan kota tetangga” terang Kepala BKD Kabupaten Siak ini.

Pertengahan bulan Desember lalu kata dia, tim pemantau dari PB PGRI telah datang ke Siak untuk melihat kondisi tempat pelaksanaan kegiatan sebelum pelaksanaan Konferensi Kerja PGRI Nasional di Ambon.

“Kita sudah sampaikan kemarin kepada PB PGRI bahwa jalannya kegiatan akan lebih kurang sama dengan pelaksanaan kemah budaya nasional kemarin” jelasnya.

Dari ekspos panitia PGRI Siak, kegiatan Porseni PGRI tingkat nasional ini akan mempertandingkan tiga cabang olahraga, diantaranya bulutangkis, tenis meja, senam PGRI. Sementara dibidang seni, panitia akan mempertandingkan Nyanyian solo, melukis, tari tunggal, kreatifitas pembelajaran, seni baca Al Qur’an, dengan total kontingen dari masing-masing provinsi berjumlah 23 orang.

Sementara untuk lokasi seremonial pembukaan kegiatan direncanakan didepan Istana Siak, wellcome party di Balai Datuk Empat Suku, technical meeting di Aula SMAN 1 Siak, cabang olahraga bulutangkis di Siak Sport Hall, tenis meja aula SD Islamik center, dan senam PGRI di panggung belakang LAM Siak. “Khusus lokasi perlombaan cabang seni nyanyian solo dan bazaar ekraf, panitia masih dipertimbangkan dua alternatif lokasi, yaitu gedung LAM dan lapangan depan DPRD Siak” tutup Lukman.
Baca selengkapnya

Selasa, 22 Maret 2016

Selamatkan Siak Dunia Akhirat.



Penyakit masyarakat marak di Siak, Pemkab Siak dan Forkompinda kompak berantas maksiat.

SIAK- Kasus asusila terkait kenakalan remaja, dan keberadaan warung remang-remang yang mulai marak di Kabupaten Siak, menjadi buah bibir sempena Rapat Sinkronisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Siak 2016, di Siak Sri Indrapura Selasa pagi (11/03/16).

Kegiatan yang bertujuan untuk menyatukan visi dan persepsi terhadap berbagai isu 
terkini dilingkungan Pemerintah Kabupaten Siak itu, dipimpin langsung Bupati Siak Syamsuar. Syamsuar tak sendiri, dia ditemani Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, Kajari Siak Zondri, Ketua PN Asmudi, Wakapolres Indra Andriarta, dan Danramil  Suharman.

Dihadapan ratusan pejabat setingkat eselon II dan III dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah, Syamsuar meminta seluruh jajaran dibawahnya bertindak cepat agar penyakit masyarakat (Pekat) dapat diberantas. Kata dia, pekat bisa diawasi dengan membentuk tim terpadu ditingkat kecamatan untuk mempersingkat rentang kendali, seperti yang Kecamatan Tualang baru-baru ini. Disana, Camat Tualang Zulkifli bersama Upika di Kota Industri itu mengamankan puluhan pasangan muda mudi dalam razia pekat Senin malam     (21/03/16).

“Malam tadi mereka menjaring 12 pasang anak muda usia pelajar SMP dan SMA, tepatnya disekitar titik Jembatan Sultan Syarif Hasyim dan Terminal Tualang, minggu kemarin Satpol PP juga menangkap sepasang ABG berbuat mesum diseputar jembatan Siak. Saya sampaikan terimakasih” kata Syamsuar mengapresiasi.

Datuk Setia Amanah ini lantas berharap beberapa kecamatan lain turut melaksanakan aksi serupa. “Saya harap aksi ini tak bisa hanya dilakukan di Kecamatan Siak dan Tualang saja, kecamatan-kecamatan lain bagaimana? Ape yang dah dibuat? harapan saya dengan adanya gerakan bersama ini ya diikuti, apa salahnya ikuti yang baik. ”sentil Syamsuar pada beberapa camat yang masih abai dengan fenomena ini. 

Orang nomor satu ‘Negeri Istana’ itu sadar betul bahwa ‘aib’ itu harus diberantas, bukan malah disembunyikan. “Marilah kita berbuat supaya negeri ini diselamatkan dunia dan akhirat. Kalau tidak kita tak berbuat bedoso kito selaku pemimpin negeri ini” tegas dia dihadapan peserta rapat yang memadati Raja Indra Pahlawan Room itu.

Tak hanya soal kenakalan remaja, Syamsuar juga memerintahkan Korps Praja Wibawa untuk melalukan sweeping warung remang-remang yang meresahkan warga karena diduga menjual miras dan terlibat prostitusi.

“Bagaimanapun, nanti miras itu ujung-ujungnya nanti narkoba, menyusul nanti macam-macam bentuk kriminal. Kalau sampai banyak tempat maksiat, bagaimana negeri kita bisa dicucuri rahmat dan dijauhi dari musibah. Walaupun dari pagi kemesjid saja kerja berzikir, selama ada tempat maksiat yang dibiarkan, bagaimana Allah akan sayang pada kita” tegas Syam meminta pengawasan pekat dilakukan kontinyu dan tidak boleh berhenti.

Senada Syamsuar, Ketua DPRD Indra Gunawan juga memberi dukungan agar satuan kerja terkait makin giat berantas pekat. Kata dia, saat malam hari, diantara perkebunan kelapa sawit dipinggir jalan raya sering dijumpai beberapa warung mencurigakan.

“Kalau perlu Satuan Pol PP patroli minimal dua kali seminggu untuk memberantas ini, biar berkurang juga fenomena ‘lampu colok’ itu” harap dia. Istilah ‘lampu colok’ itu mucul karena aktivitas yang dimaksud hanya muncul pada malam hari.

Soal prostitusi kata Kompol Indra Andriata, Wakapolres Siak yang juga hadir didalam rapat itu, maksiat bisa diberantas tidak hanya dengan sweeping, tapi juga bisa dilakukan pendekatan yang tepat. “Dari dulu memang fenomena prostitusi sulit hilang, apalagi kalau terlanjur menyangkut aktivitas ekonomi warga sekitar. Tapi bukan berarti tak bisa diberantas, lokalisasi terbesar di Asia Tenggara saja bisa ditutup berkat pendekatan yang tepat” ungkapnya dia.

Khusus soal penjualan miras diwarung remang-remang, Kajari Siak Zondri dalam forum itu mengusulkan agar jalur distribusinya diawasi ketat. “Razia itu khan upaya represif, disisi lain kita juga harus upayakan bagaimana caranya agar miras tak di perdagangkan di toko-toko dan agen ilegal ” kata mantan Jaksa Koordinator Asdatun Kajati Kalimantan Timur ini.     
Baca selengkapnya

Minggu, 20 Maret 2016

Hadapi MEA Harus Sistemik.





Ketatnya persaingan yang muncul akibat kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), harus dihadapi dengan sinergi sistemik seluruh komponen kewirausahaan didaerah.

SIAK- Kebijakan MEA yang telah mulai diberlakukan, disatu sisi kerap kali menjadi batu sandungan pelaku usaha didaerah yang tidak memiliki daya saing mumpuni. Namun sejatinya, MEA justru menjadi peluang untuk ‘Go ASEAN’ apabila seluruh komponen daerah mampu membentuk ekosistem kewirausahaan tersinergi. 

“InsyaAllah MEA justru akan menjadi peluang kita untuk go ASEAN” kata Bupati Siak Syamsuar optimis, saat meresmikan gedung kantor baru Bank Riau-Kepri dan Kedai Bank Riau Kepri Sabak Auh dijantung kota Siak Sri Indrapura, Senin siang (20/03/16).

“Sinergi sistemik yang saya maksudkan, pengembangan sektor kewirausahaan didaerah, harus melibatkan secara menyeluruh stakeholder dan ekosistem kewirausahaan, diantaranya pelaku usaha, pengambil kebijakan, akademisi, pendamping, serta organisasi yang terkait dengan kegiatan kewirausahaan termasuk perbankan didaerah” cerita Syamsuar dihadapan sejumlah tokoh penting yang hadir. Diantaranya Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Riau M. Nurdin Subandi, dan Direktur Utama Bank Riau-Kepri Irvandi Gustari, serta Pimpinan Cabang Bank Riau-Kepri Siak Sri Indrapura Tengku Toyeb.

Isu MEA, belakangan memang sudah menjadi kerisauan tersendiri bagi Syamsuar. Beberapa bulan terakhir orang nomor satu di ‘negeri istana’ ini makin rajin menggalang kesadaran komponen daerah untuk bersatu menyatukan persepsi dan potensi untuk perbaikan daya saing. Selain pelaku usaha, sektor perbankan kali ini menjadi ‘concern’ dia.

“Peran serta Bank Riau Kepri sebagai aset daerah amat diharapkan sebagai stimulan bagi paraenterpreneur lokal untuk menguatkan daya saing. Masyarakat kita perlu terus didorong, dengan kemudahan pinjaman permodalan” pintanya.

Kalau keunggulan potensi produk dan jasa yang dihasilkan pengusaha lokal bisa bersaing di era MEA, Syamsuar optimis bumiputera tidak akan menjadi penonton dinegeri sendiri, tapi justru jadi pemain.

M.Nurdin Subandi,  juga senada dengan Syamsuar. Kepala OJK Riau ini berharap momentum peresmian Bank Riau-Kepri ini, kedepan mampu dijadikan pijakan untuk memacu kinerja sehingga mampu menciptakan iklim kewirausahaan yang baik di Kabupaten Siak. Secara khusus dia meminta Bank Riau-Kepri dapat meningkatkan fungsi intermediasi perbankan dan memberikan edukasi tentang perbankan pada masyarakat.

“Literasi keuangan masyarakat harus bisa kita tingkatkan sesuai Peraturan OJK Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan”  kata mantan pengawas Bank Indonesia Pusat Jakarta itu.

Nurdin juga berharap Bank Riau-Kepri senantiasa mempraktikkan kegiatan sektor perbankan dengan sehat sesuai prinsip kehati-hatian. Kalau sudah begini kata dia, masyarakat tinggal kita ajak untuk memanfaatkan layanan perbankan yang ada untuk memudahkan pengembangan usaha.
Baca selengkapnya

Sabtu, 19 Maret 2016

Kerja Sebulan Setengah Hari.


Kecamatan Sungai Mandau manfaatkan keunggulan Combine Harvester dan varietas padi Logawa dan Inpari 30 untuk tingkatkan hasil produksi pertanian.

SIAK- Kampung Muara Kelantan Kecamatan Sungai Mandau, mendadak ramai Sabtu pagi (19/03/16). Bupati Siak Syamsuar yang ditemani Camat Irwan Kurniawan, tampak hadir di hamparan areal persawahan terluas ketiga di Kabupaten Siak itu. selain itu, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau (BPTP) Masganti, bersama beberapa utusan dari dinas terkait Provinsi Riau juga ada disana.

Kedatangan sejumlah orang penting itu, untuk menghadiri agenda panen raya Kecamatan Mandau. Selain itu juga dilaksanakan serah-terima 2 unit Combine Harvester, mesin panen canggih yang dihibahkan BPTP Riau kepada kelompok tani disana. Para petani dikesempatan itu, juga akan dilatih menggunakan mesin Combine Harvester, agar proses panen jadi makin cepat dan efisien.

Menariknya, hasil panen lahan pertanian di Sungai Mandau ini, merupakan hasil pembenihan yang akan dibawa keseluruh pelosok Provinsi Riau, untuk dibagikan ke daerah-daerah yang cocok sesuai spesifikasi lahan. Sebab lahan sawah yang dipanen ini merupakan percontohan penangkaran BPTP.

Bupati Siak mengaku mendukung penuh semangat masyarakat Sungai Mandau yang lagi gencar-gencarnya menanam padi. Sebab kata dia, trend ini tentu selaras dengan program pemerintah pusat dibidang kedaulatan pangan.

“Pemkab bersama BPTP senantiasa mendukung masyarakat agar memiliki pengetahuan pertanian modern sehingga mampu menggunakan alat pertanian canggih. Nantinya, hasil pertanian dengan benih unggul dan didukung teknologi pertanian modern ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani” kata Syamsuar usai mencoba mesin anyar Combine Harvester, bersama Kepala BPTP Riau.

Senada Syamsuar, upaya mekanisasi pertanian itu kata Masganti, adalah solusi konkrit atas permasalahan umum yang dialami dibidang pertanian, yaitu keterbatasan tenaga kerja dan panjangnya rentang waktu yang dibutuhkan saat masa tanam dan panen.

“Alat ini jadi solusi, kita tahu ada tiga fase krisis tenaga kerja dalam usaha tanam padi, yaitu saat mengolah tanah, menanam, dan panen, lebih-lebih kalau panen dilakukan bersamaan. Untuk satu bidang lahan saja bisa makan waktu 28 hari dengan cara manual. Dengan alat ini tuntas dalam 6 jam saja” terang Profesor Riset Pertama Alumnus Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa ini. Tak hanya itu, kata dia gabah hasil panen juga lebih bersih, langsung dikarungin tak perlu pilah-pilih lagi, kata petani harganya jadi naik sekitar 50 rupiah.

Jenis padi yang dipanen lanjut Masganti, tergolong vaerietas Logawa dan Inpari 30 yang ditanam pada aksi cetak sawah baru tahun 2010 silam. “Hasil panen varietas ini, didukung efesiensi mesin panen Combine Harvester, bila dihitung dari hasil ubinan bisa menghasilkan 6,7 ton gabah per hektar” jelasnya.

Sungai Mandau, disebut kawasan yang digadang-gadangkan sebagai lumbung padi ‘negeri istana’ dimasa depan. Lantaran data Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Siak menyebutkan kecamatan ini masih punya 4.404 Ha lahan potensi pertanian pangan berkelanjutan lagi yang masih bisa dikembangkan. Rencananya, BPTP Riau juga akan membangun Taman Teknologi Pertanian dikawasan ini.
Baca selengkapnya

Jumat, 18 Maret 2016

Jangan Sampai Sakit Gigi




Wabup Alfedri Ajarkan Cara Sikat Gigi Yang Benar.

Sempena Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Se-Dunia (World Oral Health Day), Ikatan Dokter Gigi Indonesia (IDGI) melaksanakan kegiatan ‘Sikat Gigi Massal’ bersama ratusan siswa Sekolah Dasar di Taman Mahratu Siak Sri Indrapura, Jumat pagi (18/03/16). Acara itu turut dihadiri Wakil Bupati Alfedri, dia ditemani Kadiskes Toni Chandra, Sekdin Dikbud Suprapto, Dirut RSUD Ulfah Hanum, Camat Siak Wan Saiful, serta Ketua PDGI cabang Siak Akmal Hamdi.

Alfedri langsung turun tangan membimbing peserta kegiatan bersama pengurus IDGI Siak tentang tata cara sikat gigi yang benar. Dia tampak antusias, dan mengapresiasi panitia atas terlaksananya hajat itu. “Sebagai bentuk pengajaran, tentu kegiatan ini sangat baik. Anak-anakku belajarlah cara menyikat gigi yang betul supaya gigi tak rusak” pesan Alfedri.

Ketua Baznas Kabupaten Siak ini juga bilang, sakit gigi ini bisa jadi pemicu munculnya berbagai penyakit yang lain. “Jangan sampai ananda sekalian sakit gigi, sebab dari data ada 74 % anak sekolah yang kesehatan gigi dan mulutnya terganggu, sedangkan 40 % anak sakit diare, pernafasan dan cacingan lantaran cara sikat gigi yang keliru” kata dia.

Tak hanya itu, Alfedri juga mengingatkan bahwa kesadaran menjaga kesehatan gigi dan tubuh dengan menyikat gigi dan mencuci tangan dengan benar, diharapkan dapat menjadi tradisi positif yang bisa diwariskandari generasi kegenerasi.

Drg. Akmal Hamdi, ketua panitia pelaksana kegiatan juga cerita hal yang sama. Dokter gigi senior di Kabupaten Siak ini bilang, pengetahuan kesehatan gigi misalnya cara menyikat gigi penting untuk diketahui para pelajar misalnya ditingkat Sekolah Dasar. 

“Ayo kita sukseskan gerakan sikat gigi massal serta  program nasional 21 hari sikat gigi dengan target 150.000 siswa se-Indonesia. Sikat gigi harus dilakukan dua kali sehari. Jangan sampai sakit gigi yang diderita nantinya berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak” kata dia. (Hms)


Baca selengkapnya

Agam Kini Bisa Berjalan Lagi.


Tekan lakalantas, Kampung Tualang dicanangkan jadi Desa Pelopor Keselamatan Berlalulintas.

TUALANG- Tangis Agam akhirnya pecah, sama sekali ia tak menyangka bisa berjalan lagi dengan dua kaki. Kapolres Siak AKBP Ino Haryanto SIK, disaksikan Bupati Siak Syamsuar, langsung menyarungkan kaki palsu buatan ke kaki kanan Agam. Dibimbing Kapolres dan Bupati, ia pun kini mulai bisa berjalan lagi.

Tentu pria bernama asli Isma Putra ini kembali optimis memandang hidupnya kedepan. Warga Kampung Tualang ini adalah salah satu korban kecelakaan lalulintas di Kabupaten Siak. Cerita naas itu terjadi tahun 2012 lalu saat Agam mengemudikan mobilnya dan mengalami kecelakaan parah, hingga kakinya terjepit dan patah. Agam lalu divonis dokter harus menjalani amputasi.

“Terimakasih Pak Kapolres dan Pak Bupati, semoga senantiasa panjang umur dan murah rezeki” kata warga Kampung Tualang ini terbata-bata dihadapan sejumlah orang penting dan masyarakat yang hadir, sempena acara Pencanangan Kampung Tualang sebagai Desa Pelopor Keselamatan Berlalulintas, Jumat Siang (18/03/16).

“Cukuplah saya sendiri yang mengalami semua ini, setelah ini hendaknya jangan ada lagi. Semoga kita semua bisa berhati-hati dijalanraya” kenang dia dia sesegukan. Sangking harunya, Bupati Siak Syamsuar yang berdiri disebelahnya, harus memandu Agam saat didaulat memberi sambutan.  

Tak hanya itu, ia bersama Kepala Kampung Tualang Jufrianto, dan beberapa warga lain juga didaulat sebagai pelopor keselamatan berlalulintas. Bupati Syamsuar, berkesempatan pula memasangkan kaos putih, sebagai simbol bagi para warga yang didaulat sebagai pelopor keselamatan di jalan raya itu.

Pencanangan Desa Pelopor Keselamatan Berlalulintas itu, adalah inovasi yang kesekian kalinya dilakukan jajaran Korps Bhayangkara di negeri istana. Sebelumnya, trik mobil samaran yang dipasang Satuan Lalulintas Polres Siak di beberapa titik rawan lintas Siak Sri Indrapura-Pekanbaru, sukses menekan angka kecelakaan dari peringkat kedua di tahun 2015, menjadi peringkat kelima hingga Maret 2016 ini.

Kondisi ini diapresiasi Syamsuar, orang nomor satu di ‘Negeri Istana’ itu senang, besarnya resiko dijalan raya itu akhirnya bisa ditekan. Kedepan, Datuk Setia Amanah ini juga ingin diseluruh Kabupaten Siak bisa mencontoh inovasi yang diterapkan di Tualang.

“Semoga program ini nantinya bisa ada di seluruh kecamatan. Biar nanti bisa juga jadi percontohan bagi daerah lain di Riau yang ingin tahu suasana yang benar-benar tertib dalam berlalulintas. Bisa jadi nanti orang juga berwisata tematik kesini” beber Syamsuar saat memberi sambutan.

Tak hanya itu, Syamsuar juga berpesan agar semua pihak turut aktif menjaga jalan agar tak cepat rusak dan memanfaatkan jalan sesuai peruntukannya “ Kita akan kerjasama dengan Polres, supaya mobil angkutan barang kelebihan tonase bisa didenda, akan dibuatkan perdanya. Anak-anak muda juga saya himbau jangan kebut-kebutan dijalan, bahaya” pungkas Syamsuar.
Baca selengkapnya

Kamis, 17 Maret 2016

Syamsuar: Haaa..., Kalah Jugo Singapura Oleh Siak


“Kita hebat, peluang dan kesempatan saja yang kadang susah didapat,”.

Siak – Gembira, haru, itulah yang dirasakan Bupati Siak, Syamsuar tadi malam (16/3) saat bercengkrama dengan empat sekawan, anak-anak jenius asal SMPN 1 Mempura. “Vietnam jugo ikut datang kan? Laos jugo yo?,” tanya Syamsuar kepada Edi Saputra, guru pendamping empat sekawan tadi.

“Iyo, Pak. Datang semuo,” Edi menjawab.

“Setau Sayo cuma Timor Leste yang tak datang, yang lain ikut lomba semua termasuk Singapura yang sering dibanggakan orang tu. Tapi akhirnyo pernah kalah jugo samo Siak” wajah Syamsuar nampak berbinar.

Empat sekawan tadi, Muhammad Iqbal, Asma Wati, Ade Arya Irawan dan Safiga Arinda, adalah siswa-siswi kelas VII SMPN 1 Mempura yang baru saja membawa pulang penghargaan bergengsi tingkat ASEAN. Menjadi juara harapan 1 pada kategori eksebisi pencarian peneliti muda yang digelar oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization - Regional Centre for Education in Science and Mathematics (SEAMEO-RECSAM) di Penang, Malaysia.

Yang menjadi saingan empat sekawan ini justru para senior, anak-anak SMA dari seluruh ASEAN. Termasuk juara I dan II dari Filipina dan juara III dari SMAN 38 Jakarta. Da Pong Rata Naswan, Presiden SEAMEO ASEAN yang langsung menyerahkan penghargaan itu. Dapong ditemani Direktur Reksam Malaysia, Datuk Muhammad Johan bin Zakaria dan Direktur Sekretariat Seameo ASEAN, Gatot Prio Wirianto.

Nah tadi malam itu, Syamsuar, secara khusus mengundang empat sekawan tadi makan malam di rumah dinasnya di kawasan jalan Raja Kecik Siak Sri Indrapura. Para orang tua mereka serta guru pendamping juga ikut dijamu.

Sudah menjadi kebiasaan Syamsuar untuk menyemangati orang, apalagi yang berprestasi, bahwa kata dia, Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Siak tak kalah bersaing dengan orang luar.  “Saya sampaikan ini, sebab orang luar selalu membangga-banggakan negara tetangga yang katanya hebat-hebat itu. Padahal kita tak kalah hebat, cuma peluang dan kesempatan saja yang susah didapat” tegas suami Misnarni Syamsuar ini.

Lantaran bukti tadi pula, harapan yang besar dititipkan Syamsuar kepada seluruh anak-anak berprestasi di ‘Negeri Istana’. “Anak-anakku, teruslah belajar, tingkatkan kemampuan dan kreatifitas. Banyak orang-orang besar dan jenius yang lahir dari Indonesia yang sudah diakui di berbagai belahan dunia, jadikan itu penyemangat” pintanya.

Nanti kata Syamsuar, hasil peneletian empat sekawan itu bakal dikembangkan di sekolah. Anak-anak bikin kebun percontohan biar masyarakat sekitar dan luar Mempura tahu dan pada akhirnya minta ilmu itu untuk dipraktekkan di daerah masing-masing. “Yang seperti ini sangat bisa menghasilkan uang.  Tidak hanya untuk sekolah tapi juga masyarakat luas,” katanya.

Awal bulan lalu, empat sekawan yang berlatar belakang anak kurang mampu ini terbang ke Penang Malaysia memboyong hasil penelitian bertajuk dampak ekstrak serai terhadap pertumbuhan tanaman kangkung. Selama sepekan mereka berjibaku mengikuti lomba.

Termasuk saat cuma mereka berempat musti berhadapan dengan lima orang dewan juri bergelar doktor dan profesor asal Cina, Malaysia, India, Jepang dan Australia. Kepada lima dewan juri ini mereka musti menjelaskan manfaat hasil penelitian mereka terhadap ekonomi dan pendidikan. “Alhamdulillah mereka tangguh. Padahal kami tak pernah sama sekali terbayang akan menang. Sebab anak-anak ini baru sekali ini berhadapan dengan yang semacam itu,” kata Edi. (hms)

Baca selengkapnya

Inilah Upaya P2TP2 Siak Soal Perempuan dan Anak


Siak – Sudah lebih setahun Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Siak digawangi oleh orang-orang profesional . Dan selama itu pula 83 kasus sudah ditangani. Mulai dari persoalan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Kekerasan Seksual (KS), Kekerasan Fisik (KF), Anak Bermasalah dengan Hukum (ABH), Penelantaran Anak (PA), Penelantaran Perempuan (PP), hingga Kekerasan Fsikis (KFs). 

“Kasus yang terbanyak selama tahun lalu itu ada di KS dan ABH. Dua kasus ini, KS terbanyak ada di Sungai Apit, 15 korban. Dan ABH ada di Tualang, 10 kasus,” cerita sekretaris P2TP2A Kabupaten Siak, Aprizal di kantornya di kawasan jalan Sapta Taruna Siak Sri Indrapura Kamis (17/3). Dia ditemani humas P2TP2A Kabupaten Siak, Yusrizal. 

Dan di tahun ini kata Aprizal, kasus ABH masih cukup tinggi. Sampai maret sudah 10 kasus. “Faktor penduduk urban, ekonomi dan agama, sangat berpengaruh terhadap kasus semacam ini. Contohnya di Tualang tadi. Ada orang tua yang justru menyuruh anaknya mencuri,” cerita Aprizal. 
 
Meski begitu, jumlah kasus tadi kata Aprizal bukan menjadi tolak ukur besarnya persoalan yang ada di satu daerah. Apa lagi di Siak. “Cepatnya penanganan terhadap kasus itu justru yang lebih penting. Sebab yang namanya persoalan semacam ini sudah ada sejak jaman dulu,” katanya. 

Lagi pula kata Aprizal, P2TP2A Siak tak hanya sekadar menangani kasus yang ada sampai selesai. Tapi juga terus-terusan memonitor orang-orang yang sudah ditangani, biar kasus yang sama atau kasus lain tidak menimpa orang-orang yang ditangani tadi. 

“Alhamdulillah selama ini kami didukung oleh semua pihak. Mulai dari kepolisian, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lembaga pemangku kepentingan lain. Kami keroyokanlah bekerja, termasuk dengan Camat dan Kapolsek  yang menjadi ketua dan wakil ketua Satgas di Kecamatan,” terangnya. 

Biar komunikasi terus intens, P2TP2A kata Aprizal rutin menggelar rapat koordinasi dengan lintas pemangku kepentingan. Tiga kali dalam setahun. “Kami juga akan membikin kegiatan periodik sekali atau dua kali sepekan,” ujarnya. 

Sampai sekarang kata Aprizal, ada lima orang pengurus di P2TP2A Siak. “Kami berbagi tugas. Nah, untuk bantuan hukum, kami juga punya lawyer, termasuk psikolog. Sebab biasanya, korban-korban kekerasan dan asusila butuh bantuan psikolog,” katanya. 

Kalau misalnya penanganan terhadap korban tidak tuntas di kabupaten, P2TP2A akan mengirim korban ke rumah perlindungan sosial anak yang ada di provinsi. Ndak tuntas juga, barulah dikirim ke Bogor Jawa Barat (Jabar). 

Dengan keberadaan P2TP2A di Siak, Aprizal berharap masyarakat tidak sungkan untuk konsultasi, diskusi atau melaporkan kasus-kasus yang terkait dengan perempuan anak. “Kita akan sangat welcome membantu. Sebab tujuan kita sama dengan tujuan pemerintah, untuk penyelamatan generasi dan gender yang ada di Indonesia,” terangnya. 

P2TP2A juga sangat berterimakasih dengan Pemkab Siak, khususnya Bupati Siak, Syamsuar, yang sudah konsen dan intens memberikan perhatian terhadap pergerakan P2TP2A. “Insya allah kami akan selalu jemput bola dalam penanganan kasus-kasus yang ada,” pungkasnya. 

Sebab pada dasarkan tugas P2TP2A yang berada di bawah Badan Perlindungan Pemberdayaan Perempuan Anak & KB ini kata Aprizal adalah melakukan upaya preventiv (pencegahan) kekerasan terhadap perempuan dan anak, melakukan penanganan curative (penanganan) bagi perempuan dan anak korban kekerasan dan melakukan upaya rehabilitativ (pemulihan dan pemberdayaan) terhadap perempuan dan anak korban kekerasan. (hms)
Baca selengkapnya

Most Recent

Blue Fire Pointer

Facebook

Advertising

Disqus Shortname

Comments system